Rabu, 09 Desember 2009

persalinan

TUGAS
Teknologi Pendidikan dan Media Pembelajaran
Rangkuman Persalinan



Nama Dosen :
Hariyono, Spd., MM.
Oleh :
Dwi Ertiana
Prodi D IV Bidan Pendidik
STIKES Karya Husada Pare Kediri
2009/2010
PERSALINAN
Definisi Persalinan
• Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup keluar uterus melalui vagina ke dunia luar.
• Persalinan immatur adalah apabila persalinan terjadi pada umur kehamilan kurang dari 28 minggu lebih dari 20 minggu dengan berat janin antara 500 gram – 1000 gram.
• Perasalinan prematur adalah suatu persalinan yang hasil konsepsinya dapat hidup tetapi belum cukup bulan dan berat janin antara 1000 gram- 2500 gram atau umur kehamilannya antara 28 minggu sampai 36 minggu.
• Persalinan postmaturus ( lewat waktu) adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan yang ditentukan.
• Persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang dimulai secara spontan beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses persalinan. Bayi dilahirkan secara spontan dengan presentasi belakang kepala pada usis kehamilan antara 37 minggu – 42 minggu lengkap dan setelah persalinan ibi dalam kondisi yang baik.

Tujuan Asuhan Persalinan
1. Mendukung ibu dan keluarga secara fisik dan emosional selama persalinan dan kelahiran.
2. Mencegah, mendiagnosa dan mengobati komplikasi pada saat persalinan.
3. Merujuk ibu untuk mendapatkan asuhan spesialis jika perlu.
4. Memberikan asuhan memadai dengan intervensi minimal sesuai tahap persalinan.
5. Memperkecil resiko infeksi dengan pencegahan infeksi.
6. Memberitahu ibu dan keluarga, tentang kemajuan, penyulit maupun intervensi.
7. Memberikan asuhan yang tepat pada bayi baru lahir.
8. Membantu ibu dengan pemberian ASI dini.


Sebab-sebab Mulainya Persalinan
Sebab-sebab perasalinan sampai saat ini masih merupakan teori-teori yang kompleks, sedangkan teori-teori kompleks tersebut yaitu :
o Teori penurunan hormon : 1- 2 minggu sebelum persalinan, estrogen dan progesteron menurun sehingga terjadi persalinan.
o Teori plasenta menjadi tua : hal tersebut akan menurunkan kadar estrogen dan progesteron.
o Teori Distensi Rahim : rahim seorang wanita akan membesar dan merenggang sehingga terjadi penyempitan otot rahim kemudian akan terjadi gangguan utero plasenta.
o Teori iritasi mekanik : dibelakang serviks terdapat ganglion servikale bila digeser atau ditekan maka akan menimbulkan kontraksi.
o Induksi Persalinan : dengan ganggang laminaria, amniotomi, dan oksitosi drips.

Tanda-tanda persalinan
 Tanda-tanda permulaan
~ Tanda pendahuluan atau preparatory stage of labor.
~ Dengan tanda-tanda :
1. Lightening/ setting/ dopping ( turunya kepala pada pintu ata panggul ).
2. Perut tampak lebih lebar dan fundus turun.
3. Sakit perut dan pinggang karena kontraksi uterus lemah ( fase labor paint ).
4. serviks lembek, datar dan sekresi meningkat bisa bercampur darah ( bloody show )
 Tanda-tanda inpartu
1. Rasa sakit karena his lebih kuat, sering dan teratur
2. Bloody show lebih banyak
3. Kadang ketuban pecah sendiri
4. Serviks mendatar dan membuka



Fakto-faktor yang mempengaruhi proses persalinan :
1. Janin ( passanger ).
2. Jalan lahir ( passage ).
3. Tenaga ( Power ).
4. Psikis / mental
5. Penolong

Tahap-tahap Persalinan
1. Kala I
Ialah kala dimana terjadi pembukaan serviks 1-10 cm. Pembukaan serviks tersebut dibagi menjadi 2 fase, yaitu :
a. Fase Laten : berlangsung selama 8 jam. Pembukaan serviks terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
b. Fase Aktif : dibagi dalam 3 fase lagi, yaitu :
~ Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm
~ Fase dilatasi maksimal: dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm.
~ Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali, dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
Kala I selesai apabila pembukaan serviks uteri telah lengkap. Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam., sedangkan pada multigravida kira-kira 7 jam.
2. Kala II
Ialah kala pengeluaran, terjadi sejak pembukaan lengkap sampai lahirnya janin. Pada kala II his menjadi lebih kuatdan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal inia kepala janin sudah masuk di ruang panggul, maka pda saat dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa pula tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan hendak buang air besar. Kemudian perineum menjadi menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada saat his.Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala bayi tidak masuk lagi diluar his, dan dengan his dan kekuatan mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput dibawah simfisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan, dan anggota bayi. Para primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam.
3. Kala III
Ialah saat kelahiran bayi sampai keluarnya uri.
• Pelepasan Uri
Bila uri telah keluar dari liang senggama, uri dipegang dengan kedua tangan dan diputar kesatu arah. Selaput janin akan terpilin , sehingga sukar putus dan akan keluar dengan seluruhnya.
• Pemeriksaan Kelengkapan Uri
Setelah uri lahir diadakan pemerikasaan apakah uri lengkap dan tiodak ada kotiledon yang tertinggal pinggir-pinggir selaput janin diperiksa apakah ada pembuluh darah yang putus. Bila ada maka kemungkinan adanya plasenta suksenturiata harus diperhatikan.
• Kemudian pada kala III 5-30 menit yaitu retraksi dari rahim pelepasan uri yaitu rahim berkontraksi, darah keluar mengalir dari liang senggama, tali pusat berada di luar pukas memanjang, rahim naik keatas,menjadi keras dan bulat dan ibu merasa mules diperut.
• Penyulit, apabila terjadi perdarahan dari liang segama 500 cc atau lebih dengan kemungkinan diagnosa atonia uteri atau perlukaanjalan lahir dan gejala uri tak kunjung lahir, setengah jam setelah kelahiran bayi dengan kemungkina diagnosa retensio plasenta.
4. Kala IV
ialah sesaat setelah uri lahir sampai 2 jam post partum. Pada kala ini kita perlu mengamati apakah terdapat perdarahan,kita harus memeriksa antara lain tekanan daran, nadi, tinggi fundus uteri dan perdarahan yang terjadi setiap 15 menit daklam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam 1 jam kedua pada kala IV.
Dasar- dasar perawatan yang harus diperhatikan dan ditaati oleh penolong, yaitu :
1. Dasar antiseptik dan aseptik untuk menghindarkan peradangan.
2. Pada waktu persalinan penderita membutuhkan rasa aman karena untuk membantu melancarkan persalinan.
3. Sikap penolong yang sabar dan tidak tergesa - gesa karena untuk menghindarkan tindakan yang tidak perlu dan membahayakan.
4. Pengamatan proses persalinan yang cermat agar dapat bertindak sedini mungkin bila terjadi hal yang abnormal atau darurat.





Daftar Pustaka
Wiknjosastro, Hanifa.( 2002 ). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 180 – 187.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. ( 2004 ). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Guyton anda Hall. ( 1997 ). Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.